Fresta Go! - Aplikasi besutan Google, YouTube Kids. Diluncurkan pertama kali pada Februari 2015. Aplikasi ini dikembangkan karena banyaknya permintaan dari orangtua yang meminta situs video streaming tersebut menayangkan konten khusus untuk anak.
Namun, aplikasi tersebut diprotes oleh 'advocacy groups' melalui Federal Trade Commission karena menampilkan iklan kepada anak-anak. Dilansir Neowin, Rabu (8/4/2015), YouTube Kids dikembangkan oleh Google dalam upaya agar anak-anak aman karena menyaksikan konten video khusus anak.
Sebagian pengguna mengeluh karena aplikasi tersebut masih menampilkan iklan dan menghindari model berlangganan berbayar. Menurut pedoman federal serta American Psychological Association, ada peraturan yang ketat saat iklan menargetkan untuk anak-anak.
Sebab, anak-anak jauh lebih rentan untuk dipengaruhi ketimbang orang dewasa. Anak-anak dianggap lebih dapat terkena dampak dari apa yang mereka lihat.
Seharusnya Google mematuhi pedoman periklanan tersebut. Kelompok advokasi yang komplain menilai Google tidak menghormati pedoman itu dan mereka meminta penyelidikan oleh FTC.
Beberapa iklan seperti iklan mainan, game dan hiburan ditargetkan kepada anak-anak. Selain itu, ada saluran video seperti Lego atau My Little Pony yang bisa dicirikan sebagai iklan yang sangat panjang.
Jika terus begitu, anak-anak menjadi tidak bisa membedakan antara konten yang sebenarnya dan iklan itu sendiri. Menanggapi hal itu, Google mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkonsultasi dengan berbagai kelompok advokasi dan privasi anak dalam mengembangkan aplikasi YouTube Kids.
Google juga mempersilahkan pada siapapun untuk membantu mengembangkan aplikasi mereka.(okz)
Namun, aplikasi tersebut diprotes oleh 'advocacy groups' melalui Federal Trade Commission karena menampilkan iklan kepada anak-anak. Dilansir Neowin, Rabu (8/4/2015), YouTube Kids dikembangkan oleh Google dalam upaya agar anak-anak aman karena menyaksikan konten video khusus anak.
Sebagian pengguna mengeluh karena aplikasi tersebut masih menampilkan iklan dan menghindari model berlangganan berbayar. Menurut pedoman federal serta American Psychological Association, ada peraturan yang ketat saat iklan menargetkan untuk anak-anak.
Sebab, anak-anak jauh lebih rentan untuk dipengaruhi ketimbang orang dewasa. Anak-anak dianggap lebih dapat terkena dampak dari apa yang mereka lihat.
Seharusnya Google mematuhi pedoman periklanan tersebut. Kelompok advokasi yang komplain menilai Google tidak menghormati pedoman itu dan mereka meminta penyelidikan oleh FTC.
Beberapa iklan seperti iklan mainan, game dan hiburan ditargetkan kepada anak-anak. Selain itu, ada saluran video seperti Lego atau My Little Pony yang bisa dicirikan sebagai iklan yang sangat panjang.
Jika terus begitu, anak-anak menjadi tidak bisa membedakan antara konten yang sebenarnya dan iklan itu sendiri. Menanggapi hal itu, Google mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkonsultasi dengan berbagai kelompok advokasi dan privasi anak dalam mengembangkan aplikasi YouTube Kids.
Google juga mempersilahkan pada siapapun untuk membantu mengembangkan aplikasi mereka.(okz)