Fresta Go! - Berdasarkan data yang dicatat oleh Bank Indonesia, utang luar negeri pemerintah Jokowi - JK per Januari 2015 mencapai USD 129,7 miliar atau setara dengan Rp 1.710 triliun. Angka utang pemerintah ini naik USD 5,9 miliar atau setara dengan Rp 78 triliun jika dibandingkan Desember tahun lalu yang hanya USD 123,8 miliar atau Rp 1.632 triliun.
Data Departemen Komunikasi Bank Indonesia menyebut meningkatnya utang luar negeri pemerintah terutama dipengaruhi oleh penerbitan Global Bond Pemerintah sebesar USD 4,0 miliar.
Berbeda dengan pemerintah utang luar negeri swasta justru tumbuh melambat. Utang luar negeri swasta tercatat USD 162,9 miliar dan hanya naik tipis dibanding Desember tahun lalu yaitu USD 162,8.
Secara keseluruhan (swasta, pemerintah dan Bank Indonesia), utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar USD 298,6 miliar atau setara dengan Rp 3.940 triliun. Angka utang ini nyaris menyentuh angka fantastis yaitu Rp 4000 triliun.
Baca : Hingga Januari 2015, Hutang Luar Negeri Indonesia Nyaris Rp 4000 Triliun
Data Departemen Komunikasi Bank Indonesia menyebut perkembangan utang luar negeri masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian.
Untuk kedepannya, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan utang luar negeri, khususnya sektor swasta. Hal ini dimaksudkan agar utang luar negeri dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan resiko yang dapat mempengaruhi stabilitas makro ekonomi.
Data Departemen Komunikasi Bank Indonesia menyebut meningkatnya utang luar negeri pemerintah terutama dipengaruhi oleh penerbitan Global Bond Pemerintah sebesar USD 4,0 miliar.
Berbeda dengan pemerintah utang luar negeri swasta justru tumbuh melambat. Utang luar negeri swasta tercatat USD 162,9 miliar dan hanya naik tipis dibanding Desember tahun lalu yaitu USD 162,8.
Secara keseluruhan (swasta, pemerintah dan Bank Indonesia), utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar USD 298,6 miliar atau setara dengan Rp 3.940 triliun. Angka utang ini nyaris menyentuh angka fantastis yaitu Rp 4000 triliun.
Baca : Hingga Januari 2015, Hutang Luar Negeri Indonesia Nyaris Rp 4000 Triliun
Data Departemen Komunikasi Bank Indonesia menyebut perkembangan utang luar negeri masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian.
Untuk kedepannya, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan utang luar negeri, khususnya sektor swasta. Hal ini dimaksudkan agar utang luar negeri dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan resiko yang dapat mempengaruhi stabilitas makro ekonomi.